BAB
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pada era modern ini banyak sekali orang
atau para ilmuan yang melakukan ekperimen yang menjuru agar manusia lebih maju.
Salah satunya adalah mengkloning. Kloning (Klonasi) adalah teknik membuat
keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya pada makhluk hidup
tertentu baik berupa tumbuhan, hewan, maupun manusia. Pada percobaan kloning
ini ilmuan ada yang gagal dan ada pula yang berhasil. Dengan mengkloning ini
makhluk hidup termasuk manusia bisa digandakan. Dalam makalah ini akan dibahas
lebih banyak lagi tentang kloning.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
itu kloning ?
2. Bagaimana
asal mula dari kloning itu ?
3. Bagaimana
proses kloning pada hewan ?
4. Bagaimana
proses kloning pada manusia ?
5. Apa
dampak yang timbul dari proses kloning ?
6. Apa
yang menjadi pro dan kontra dalam masyarakat terhadap kloning ?
C.
TUJUAN
MASALAH
1. Bisa
mengetahui tentang pengertian kloning.
2. Bisa
mengetahui asal mula dari kloning.
3. Bisa
mengetahui proses kloning yang terjadi pada hewan.
4. Bisa
mengetahui proses kloning yang terjadi pada manusia.
5. Bisa
mengetahui dampak yang timbul dari proses kloning ini.
6. Bisa
mengetahui pro dan kontra dari masyarakat terhadap kloning.
7. Memenuhi
tugas biologi umum.
D.
MANFAAT
1. Bisa mengetahui cara
memperbanyak bibit unggul.
2. Bisa
mengetahui dampak baik dan buruk dari kloning.
3. Bisa
menolong dari pasangan yang infertile.
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KLONING
Kloning dalam biologi
adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis
yang sama (populasi) yang identik secara genetik.
Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang
biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria,
serangga,
atau tumbuhan.
Dalam bioteknologi,
kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen,
sel,
atau organisme.
Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati.
Kata ini
diturunkan dari kata clone atau
clon, dalam bahasa
Inggris, yang juga dibentuk dari kata bahasa Yunani,
("klonos") yang berarti "cabang" atau "ranting",
merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura
sebagai bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif.
Kloning adalah
penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih
individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning ditemukan pada
tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan
sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah
atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi
nama Dolly.
B.
ASAL
MULA KLONING
Kloning pada tanaman dalam arti melalui
kultur sel mula-mula dilakukan pada tanaman wortel. Dalam hal ini sel akar
wortel dikultur, dan tiap selnya dapat tumbuh menjadi tanaman lengkap. Teknik
ini digunakan untuk membuat klon tanaman dalam perkebunan. Dari sebuah sel yang
mempunyai sifat unggul, kemudian dipacu untuk membelah dalam kultur, sampai
ribuan atau bahkan sampai jutaan sel. Tiap sel mempunyai susunan gen yang sama,
sehingga tiap sel merupakan klon dari tanaman tersebut.
Kloning pada hewan dilakukan mula-mula pada
amfibi (kodok), dengan mengadakan transplantasi nukleus ke dalam telur kodok
yang dienukleasi. Sebagai donor digunakan nukleus sel somatik dari berbagai
stadium perkembangan. Ternyata donor nukleus dari sel somatik yang diambil dari
sel epitel usus kecebong pun masih dapat membentuk embrio normal.
Sejak Wilmut berhasil membuat klon anak
domba yang donor nukleusnya diambil dari sel kelenjar susu domba dewasa, maka
terbukti bahwa pada mammalia pun klon dapat dibuat. Atas dasar itu para ahli
berpendapat bahwa pada manusia pun secara teknis klon dapat dibuat.
C.
PROSES
KLONING PADA HEWAN
Proses
pengkloningan pada hewan telah dilakukan kloning dilakukan
pada seekor katak. Nukleus yang berasal dari sebuah sel di dalam usus seekor
kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur dari katak jenis lain yang
nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot
buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak dewasa. Proses
perkawinan adalah proses reproduksi yang alami yang biasa disebut seksual,
adapun yang secara aseksual.
Proses
kloning merujuk pada berbagai usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Telah diketahui pula bahwa
mahluk hidup menggunakan DNA dan RNA untuk menyimpan dan mentransfer informasi
genetiknya, karena setiap mahluk hidup menggunakan kode genetik yang sama untuk
membuat proteinnya. Hal seperti ini lah yang memunculkan para peneliti untuk
berpikir bisa atau tidak menciptakan materi gen ini dimanipulasi sedemikian
rupa agar bisa didapatkan DNA dan RNA yang sifat genetikanya sesuai dengan yang
kita inginkan.
Mengkloning suatu mahluk memang
tidak mudah, karena harus melewati beberapa proses dan tahapan, berikut
merupakan beberapa tahapan mengkloning suatu gen :
- Suatu fragmen DNA yang
mengandung gen yang akan dikloning pertama-tama diinsersikan dulu pada molekul
DNA sirkular yang disebut sector untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan atau
chimoera.
- Vektor kemudian bertindak sebagai pembawa DNA rekombinan tersebut untuk masuk ke dalam tuan rumah biasanya berupa bakteri, maupun sel-sel jenis lainnya yang bisa digunakan. Kemudian vector mengadakan replikasi dalam sel tuan rumah yang menghasilkan banyak turunan-turunan identik, baik vektornya sendiri, maupun gen yang dia bawa.
- Ketika sel tuan rumah membelah, kopi molekul DNA rekombinan diwariskan pada progeny dan terjadi replikasi vektro selanjutnya. Setelah terjadi sejumlah besar pembelahan sel, maka dihasilkan koloni atau sel kloningan yang identik.Tiap-tiap sel dalam klon mengandung satu atau lebih kopian molekul DNA rekombinasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, gen yang dibawa oleh molekul rekombinasi telah diklon.
- Vektor kemudian bertindak sebagai pembawa DNA rekombinan tersebut untuk masuk ke dalam tuan rumah biasanya berupa bakteri, maupun sel-sel jenis lainnya yang bisa digunakan. Kemudian vector mengadakan replikasi dalam sel tuan rumah yang menghasilkan banyak turunan-turunan identik, baik vektornya sendiri, maupun gen yang dia bawa.
- Ketika sel tuan rumah membelah, kopi molekul DNA rekombinan diwariskan pada progeny dan terjadi replikasi vektro selanjutnya. Setelah terjadi sejumlah besar pembelahan sel, maka dihasilkan koloni atau sel kloningan yang identik.Tiap-tiap sel dalam klon mengandung satu atau lebih kopian molekul DNA rekombinasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, gen yang dibawa oleh molekul rekombinasi telah diklon.
Salah satu hewan yang diuji
dalam pengkloningan adalah Dolly. Dolly adalah domba hasil pengkloningan. Cara
kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut
:
• Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
• Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
• Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
• Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
• Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.
• Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
• Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
• Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
• Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
• Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Kloning akan berhasil apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang menumbuhkan telur dari sperma.
D.
PROSES
KLONING PADA MANUSIA
Kloning
manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan
induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sel
tubuh (sel somatik) dari tubuh manusia, kemudian diambil inti selnya
(nukleusnya), dan selanj utnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita --yang
telah dihilangkan inti selnya-- dengan suatu metode yang mirip dengan proses
pembuahan atau inseminasi buatan. Dengan metodesemacam itu, kloning manusia
dilaksanakan dengan cara mengambil inti sel dari tubuh seseorang, lalu
dimasukkan ke dalam sel telur yang diambil dari seorang perempuan. Lalu dengan
bantuan cairan kimiawi khusus dan kejutan arus listrik, inti sel digabungkan
dengan sel telur.
Setelah
proses penggabungan ini terjadi, sel telur yang telah bercampur dengan inti sel
tersebut ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan, agar dapat
memperbanyak diri,
berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin sempurna. Setelah itu
keturunan yang dihasilkan dapat dilahirkan secara alami.
Keturunan
ini akan berkode genetik sama dengan induknya, yakni orang yang menjadi sumber
inti sel tubuh yang telah ditanamkan pada sel telur perempuan. Pembuahan dan
inseminasi buatan dalam proses kloning manusia terjadi pada sel-sel tubuh
manusia (sel somatik), bukan sel-sel kelaminnya. Seperti diketahui, dalam tubuh
manusia terdapat milyaran bahkan trilyunan sel. Dalam setiap sel terdapat 46
kromosom (materi genetik yang mengandung seluruh sifat yang diturunkan pada
manusia), kecuali sel-sel kelamin yang terdapat dalam buah zakar (testis)
laki-laki dan dalam indung telur (ovary) perempuan. Sel-sel kelamin ini
mengandung 23 kromosom, yaitu setengah dari jumlah kromosom pada sel-sel tubuh.
Pada
pembuahan alami, sel sperma laki-laki yang mengandung 23 kromosom bertemu
dengan sel telur perempuan yang juga mengandung 23 kromosom. Pada saat terjadi
pembuahan antara sel sperma dengan sel telur, jumlah kromosom akan menjadi 46
buah, yakni setengahnya berasal dari laki-laki dan setengahnya lagi berasal
dari perempuan. Jadi anak yang dilahirkan akan mempunyai ciri-ciri yang berasal
dari kedua induknya baik yang laki-laki maupun yang perempuan.
Adapun
dalam proses kloning manusia, sel yang diambil dari tubuh seseorang telah
mengandung 46 buah kromosom, atau telah mengandung seluruh sifat-sifat yang
akan diwariskan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian, anak yang dihasilkan
dari proses kloning ini akan mempunyai ciri-ciri hanya dari orang yang menjadi
sumber pengambilan inti sel tubuh. Anak tersebut merupakan keturunan yang
berkode genetik sama persis dengan induknya, yang dapat diumpamakan dengan
hasil fotokopi selembar kertas pada mesin fotokopi kilat yang berwarna; yakni
berupa selembar gambar yang sama persis dengan gambar aslinya tanpa ada
perbedaan sedikit pun. Proses pembuahan yang alamiah tidak akan dapat
berlangsung kecuali dengan adanya laki-laki dan perempuan, dan dengan adanya
sel-sel kelamin. Sedang proses kloning manusia dapat berlangsung dengan adanya
laki-laki atau tanpa adanya laki-laki, dan terjadi pada sel-sel tubuh, bukan
sel-sel kelamin. Proses ini dapat terlaksana dengan cara mengambil sel tubuh
seorang perempuan dalam kondisi tanpa adanya laki-laki, kemudian diambil inti selnya
yang mengandung 46 kromosom, atau dengan kata lain, diambil inti sel yang mengandung
seluruh sifat yang akan diwariskan. Inti sel ini kemudian ditanamkan dalam sel
telur perempuan yang telah dibuang inti selnya.
Selanjutnya,
sel telur ini dipindahkan ke dalam rahim seorang perempuan. Setelah terjadi
proses penggabungan antara inti sel tubuh dengan sel telur yang telah dibuang inti
selnya tadi.
Dengan
penanaman sel telur ke dalam rahim perempuan ini, sel telur tadi akan mulai
memperbanyak diri, berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin.
Janin ini akan menjadi sempurna dan akhirnya dilahirkan ke dunia. Anak yang
dilahirkan merupakan keturunan dengan kode genetik yang persis sama dengan
perempuan yang menjadi sumber asal pengambilan sel tubuh. Dengan demikian,
proses kloning dalam kondisi seperti ini dapat berlangsung sempurna pada seluruh
tahapnya tanpa perlu adanya seorang laki-laki.
Proses
pewarisan sifat pada pembuahan alami akan terjadi dari pihak ayah dan ibu. Oleh
karena itu, anak-anak mereka tidak akan mempunyai corak yang sama. Dan
kemiripan di antara anak-anak, ayah dan saudara-saudara laki-lakinya, ibu dan
saudara-saudara perempuannya, begitu pula kemiripan diantara sesama saudara
kandung, akan tetap menunjukkan nuansa perbedaan dalam penampilan fisiknya,
misalnya dari segi warna kulit, tinggi, dan lebar badan. Begitu pula mereka
akan berbeda-beda dari segi potensi-potensi akal dan kejiwaan yang sifatnya
asli (bukan hasil usaha). Klaim Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama,
yang sukses menghasilkan manusia kloning pertama di dunia dengan lahirnya Eve,
26 Desember 2002 lalu makin mendekatkan pada impian tersebut. Walaupun ini masih
sebuah awal. Manusia kloning pertama di dunia bernama Eve. Eve merupakan bayi
pertama yang lahir dari 10 implantasi yang dilakukan Clonaid tahun 2002. Bayi
perempuan itu kini berusia 5 tahun. Sehat dan kini mulai menginjak pendidikan
Taman Kanak Kanak di pinggiran kota Bahama. Kelahiran Eve merupakan sebuah
kejutan. Sebelumnya para ilmuwan bersiap menerima kelahiran bayi kloning
pertama ‘karya’ dokter ahli kesuburan Italia, Dr. Severino Antinori, awal
Januari 2003.
Antinori
adalah ahli kesuburan yang piawai. Ia telah mendeklarasikan keberhasilannya
mengklon babi dan primata dan berhasil menerobos prosedur fertilitas
konvensional dengan membuat seorang wanita hamil pada usia 6 tahun pada 1994. Kebanyakan ilmuwan setuju,
reproduksi manusia dengan cara kloning memang memungkinkan. Namun mereka
menekankan, eksperimen seperti itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena
tingginya resiko kematian dan gangguan pasca kelahiran.
E.
DAMPAK
POSITIF DAN NEGATIF DARI KLONING
Dampak
positif
Dampak yang positif ada pada tumbuhan,
dan dapat memberikan manfaat lebih banyak. Salah satunya adalah memperbanyak
tanaman yang unggul. Tanaman yang akan berkembang adalah tanaman baru yang akan
berkembang dalam waktu singkat dan cepat dan akan mamiliki sifat yang sama
dengan induknya. Pengkloningan pada tumbuhan juga akan meningkatkan agribisnis.
Dampak
negatif
Kloning pada tanaman akan menghasilkan
tanaman yang baru dari tanaman yang langka. Demikian pula pada hewan dan
manusia, namun pada hewan dan manusia masih di pertentangkan. Kalangan yang
menentang berpendapat bahwa pengkloningan ini dapat disalahgunakan untuk
menciptakan spesies dan ras baru. Dan
juga pengkloningan pada mamalia belum sepenuhnya sempurna, buktinya
pengkloningan domba dolly yang masih banyak menderita banyak penyakit.
F.
PRO
DAN KONTRA DARI MASYARAKAT TERHADAP KLONING
Bertolak dari manfaat dan mudlaratnya teknologi kloning ini, agamawan,
ahli politik, ahli hukum dan pakar kemasyarakatan perlu segera merumuskan
mengenai aturan pemakaian teknologi kloning. Sebab ditangan ilmuwan ‘hitam’,
kloning bisa menjadi malapetaka.
Seorang anggota kelompok Raelian, Brigitte Boisselier mengatakan, bukti
ilmiah akan diajukan segera, jika saya tidak mengajukan bukti ilmiah, pasti
Anda mengatakan saya telah mengarang cerita. Jadi satu-satunya cara adalah kami
akang mengundang seorang pakar independen ke tempat orang tua bayi itu. Di sana
ia bisa mengambil contoh sel dari bayi dan ibunya, untuk kemudian membandingkannya.
Jadi, Anda akan mendapatkan bukti.
Raelian
sejauh ini dikenal sebagai sekte agama yang percaya bahwa kehidupan di luar
angkasa telah menciptakan kehidupan di bumi. Kelompok yang mendapat pengakuan
resmi pemerintah negara bagian Quebec, Kanada, sebagai gerakan agama di tahun
1990-an ini mengklaim memiliki 55 ribu anggota di berbagai penjuru dunia,
termsuk Amerika. Kelompok ini memilki sebuah taman yang terbuka untuk umum
bernama UFOland, dekat Montreal.
Kloning terhadap manusia (Eve) merupakan sebuah keberhasilan para ilmuwan Barat dalam memanfaatkan sains yang akhirnya mampu membuat sebuah kemajuan pesat – yang telah melampaui seluruh ramalan manusia. Betapa tidak, cara ini dianggap sebagai jalan untuk memperbaiki kualitas keturunan: lebih cerdas, kuat, rupawan, ataupun untuk memperbanyak keturunan tanpa membutuhkan proses perkembangbiakan konvensional.
Kloning terhadap manusia (Eve) merupakan sebuah keberhasilan para ilmuwan Barat dalam memanfaatkan sains yang akhirnya mampu membuat sebuah kemajuan pesat – yang telah melampaui seluruh ramalan manusia. Betapa tidak, cara ini dianggap sebagai jalan untuk memperbaiki kualitas keturunan: lebih cerdas, kuat, rupawan, ataupun untuk memperbanyak keturunan tanpa membutuhkan proses perkembangbiakan konvensional.
Revolusi
kloning manusia ini semakin memantapkan dominasi sains Barat terhadap kehidupan
manusia, termasuk kaum Muslim.
Apalagi, efek berikutnya dari perkembangan revolusi ini yaitu penggunaan
dan pemanfaatannya akan selalu didasarkan pada ideologi tertentu. Bagi kaum
Muslim sendiri, meskipun eksperimen ilmiah dan sains itu bersifat universal,
dalam aspek penggunaannya harus terlebih dulu disesuaikan dengan pandangan
hidup kaum Muslim.
Persoalan yang pertama adalah terkait dengan kontroversi adanya
“intervensi penciptaan” yang dilakukan manusia terhadap “tugas penciptaan” yang
semestinya dilakukan oleh Allah SWT.
DAFTAR
PUSTAKA
created by : Sugiatno
Tidak ada komentar:
Posting Komentar